Berebut Tulang
Minggu, Maret 31, 2019
1 Komentar
Adalah "Berebut Tulang"sebuah ungkapan kalimat yang umum kita dengar di masyarakat sebagai perumpamaan bahasa dari salah satu sisi kehidupan masyarakat yang sesungguhnya. Di mana kita sering menjumpai konflik-konflik di sekitar kita, contohnya dari konflik dalam keluarga maupun di masyarakat yang lebih luas selalu akan menghasilkan korban konflik. Setelah kita sadari biasanya akar dari masalah konflik tersebut umumnya karena hal-hal kecil dan merembet ke arah yang lebih besar. Nah ketika kita sadar itu semua, selalu menyayangkan hal itu terjadi. Di sini ungkapan berebut tulang selalu akan terucap dalam perkataan atupun dalam pikiran sanubari kita, setelah mengetahui kejadian tersebut tidak membawa kebaikan kepada pihak yang berlawanan maupun lingkungan tempat terjadinya perkara.Lukisan saya di atas salah satu bahasa ungkap untuk mewujudkan imajinasi dalam menghadirkan tema pikiran tersebut dalam bahasa gambar yang bersifat simbolis dari keadaan yang sebenarnya.
Dalam visualisasi saya menghadiran sosok kerumunan beberapa ekor anjing yang lagi bersitegang untuk memperebutkan hanya sebatang tulang yang sengaja dilemparkan sama sosok anak laki laki di atas pohon sembari menikmmati daging paha ayam. Hanya karena sepotong tulang para anjing siap bertempur dengan saingan saingannya demi harga diri, karena hal yang sangat tidak masuk akal dalam pemikiran yang masih waras.Dalam tahap Penggarapan dari lukisan "Berebut Tulang" ini sama halnyadengan lukisan pada umumnya dengan menyiapkan media kanvas, di awali dengan menyeket dengan pensil sebagai perencanaan dari bidang dan omposisi yang di inginkan, Dilanjutkan dengan penegasan dengan cat/warna untukmembentuk bagian-bagian objek, pewarnaan yang tipis lebih cendrung pemakaian teknik dusel atau kering cocok buat cat dengan sifat sifat dasar cat jenis akrilik diatas kanvas. Detail-detail garis sangat kentara mendominasi penampilan karya Lukisan "Berebut Tulang", ini cendrung bisa dikategorikan hadir dengan gaya dekoratif, dan saya mengkatagorikan dengan karya dua dimensional dari kumpulan/ koleksi karya yang telah saya buat.
Dalam visualisasi saya menghadiran sosok kerumunan beberapa ekor anjing yang lagi bersitegang untuk memperebutkan hanya sebatang tulang yang sengaja dilemparkan sama sosok anak laki laki di atas pohon sembari menikmmati daging paha ayam. Hanya karena sepotong tulang para anjing siap bertempur dengan saingan saingannya demi harga diri, karena hal yang sangat tidak masuk akal dalam pemikiran yang masih waras.Dalam tahap Penggarapan dari lukisan "Berebut Tulang" ini sama halnyadengan lukisan pada umumnya dengan menyiapkan media kanvas, di awali dengan menyeket dengan pensil sebagai perencanaan dari bidang dan omposisi yang di inginkan, Dilanjutkan dengan penegasan dengan cat/warna untukmembentuk bagian-bagian objek, pewarnaan yang tipis lebih cendrung pemakaian teknik dusel atau kering cocok buat cat dengan sifat sifat dasar cat jenis akrilik diatas kanvas. Detail-detail garis sangat kentara mendominasi penampilan karya Lukisan "Berebut Tulang", ini cendrung bisa dikategorikan hadir dengan gaya dekoratif, dan saya mengkatagorikan dengan karya dua dimensional dari kumpulan/ koleksi karya yang telah saya buat.
Nah dari semua uraian singkat di atas, saya mempunyai dasar kesimpulan bahwa karya seni bukan hanya sebatas hiasan tembok, rumah atau pun galeri semata, bukan pula hanya sebatas komoditas pasar tapi juga sarana belajar dan olah daya pikir dari penciptanya,untuk menghasilkan sebuah karya yang bisa menginspirasi masyarakat dalam, bentuk kesadaran, gagasan atupun nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan. Demikianlah sedikit uraian dari karya "Berebut Tulang" semoga bisa memberi panduan ataupun penjelasan. Ada pun data karya saya lampirkan sebagai berikut
Judul : Berebut Tulang
Ukuran : 85cm x 85cm
Bahan : Akrilik diatas kanvas
Tahun : 2013
Ukuran : 85cm x 85cm
Bahan : Akrilik diatas kanvas
Tahun : 2013
Dan akhir kata saya ucapkan terimakasih atas kunjungannya, semoga bisa saja bisa bermaanfaat bagi sahabat pembaca ,selamat berkarya.
dalam juga ya makna ungkapannya..
BalasHapus